Red Lily Spider atau Lycoris Radiata atau yang dalam bahasa Jepangnya Higanbana adalah bunga yang termasuk ke dalam golongan keluarga amaryllis ini berasal dari negara Tiongkok, Nepal, Korea Lalu ke Jepang dan ke Amerika hingga ke seluruh dunia. Bunga ini dapat mekar pada akhir musim panas hingga awal musim gugur dan bunga ini juga sering dikaitkan dengan hujan lebat. Karena bunga ini akan tumbuh dengan subur jika curah hujan tinggi.

Si Cantik Yang Beracun

Higanbana sendiri terlihat cantik namun tanaman ini cukup berbahaya karena memiiki racun. Higanbana di tanam di sekitar makam oleh masyarakat Jepang karena untuk mencegah makam diserang oleh binatang, karena sebelumnya masyarakat Jepang belum terbiasa dengan prosesi kremasi. Dan berawal dari sinilah higanbana dianggap sebagai bunga kematian.

Bunga Kematian Dari Alam Baka

Higanbana sendiri berasal dari kata Higan yang memiliki arti ‘pantai yang lain’. Kata ini dikaitkan dengan alam baka, tempat dimana para roh yang sudah menginggalkan dunia manusia berkumpul.
Biasanya saat musim gugur masyarakat Jepang menjalankan ritual upacara dimakam leluhur dan menanam higanbana di samping kuburan leluhur sebagai bentuk penghormatan.

Legenda Sedih Tentang Manju dan Saka, Penjaga Higanbana


Bunga dan daun dari higanbana tidak pernah tumbuh secara bersamaan. Jika bunganya mekar, maka daun daun dari higanbana akan berguguran. Jika daun tumbuh, maka higanbana akan layu. Ini menjadi latarbelakang sedih sepasang kekasih yang tidak pernah bisa bersatu.

Kisah ini bermula dari dua peri yang diberikan tugas untuk menjaga higanbana yang tumbuh di neraka. Saka bertugas menjaga daun sedangkan Manju diberikan tugas untuk menjaga bunganya oleh Dewi Amaterasu. Namun keduanya juga dilarang untuk tidak boleh meninggalkan tempat mereka berjaga. Namun kedua peri tersebut karena penasaran mereka bertemu saat daun higanbana sudah tumbuh hingga ke kelopak bunga. Yang membuat mereka jatuh cinta pada pandangan pertama.

Namun sayang, kisah pertemuan mereka diketahui oleh Amaterasu yang membuat sang dewi murka, karena kedua peri itu tidak mendengarkan perintahnya. Lalu Amaterasu mengutuk kedua peri itu untuk tidak bisa bertemu lagi. Yang membuat bunga yang saat otu dijaga oleh Manju tidak bisa tumbuh pada waktu yang bersamaan dengan daun yang dijaga oleh Saka.

Dibalik keindahan dari bunga ini tersimpan legenda yang cukup menyedihkan yang dapat kita bahas disini.

Leave a Reply

Your email address will not be published.